SQL Injection (SQLi) bagian dari salah satu jenis serangan keamanan siber, namun tetap menjadi ancaman yang signifikan bagi aplikasi berbasis web hingga hari ini. Meskipun banyak organisasi yang telah mengupayakan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan pada sistem digital mereka, namun dari hasil laporan terbaru telah menunjukkan bahwa SQL Injection masih menjadi salah satu kerentanan yang paling sering dieksploitasi oleh attacker.
SQL Injection adalah teknik serangan yang dilakukan attacker untuk menyisipkan perintah SQL berbahaya ke dalam input aplikasi yang kemudian dieksekusi oleh database. Tujuan dari serangan ini bervariasi, mulai dari mencuri data sensitif, mengubah data, hingga mengambil alih kontrol server aplikasi.
Contoh sederhana SQL Injection dapat terjadi jika sebuah aplikasi memiliki query seperti ini:
SELECT * FROM users WHERE username = '" + inputUsername + "' AND password = '" + inputPassword + "';
Jika input tidak divalidasi, penyerang dapat memasukkan payload seperti ini:
' OR '1'='1
Sehingga query menjadi:
SELECT * FROM users WHERE username = '' OR '1'='1' AND password = '' OR '1'='1';
Query ini akan selalu benar, memungkinkan penyerang mendapatkan akses tanpa autentikasi yang sah.
SQL Injection ini emang udah terkenal dari lama, tapi ada beberapa alasan kenapa kerentanan ini tetap masih sangat berbahaya:
Inilah konsekuensi yang harus kamu tanggung kalo udah kena serangan SQL Injection yang bisa sangat merugikan kamu:
Untuk mengurangi risiko SQL Injection, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:
Cybersecurity Education Platform
www.cyberacademy.idBug Bounty Platform and Penetration Testing
app.cyberarmy.idAutomated Security Testing Platform
www.helium.shPhishing Simulation Attack
www.cyberphishing.idCybersecurity Compliance Management Platform
www.datasecured.ioCyber Threat Intelligence Platform
www.darkradar.io